Rabu, 22 Juni 2016

surat mu

Menjadi yang kau cinta bukanlah sebuah kemudahan yang mampu aku gapai dalam singkatnya waktu. Aku yakin aku bukan seseorang yang pernah kau pikirkan untuk berdiri mendampingimu.
Bercerita soal pertemuan, aku menganggap pertemuan kita sangat sederhana. Di balik lika-liku yang membuatku bisa mencari keberadaanmu, aku seperti punya radar. Ya, radar tak terduga yang aku miliki setelah bertemu kamu. Hari-hari tak pernah lagi kuhitung pada awalnya karena memikirkan kemungkinan jatuh cinta padamu itu bukan hal pertama. Aku biasa saja. Hanya tertarik. Dan mungkin saja hanya sementara.
Kata orang,
“rasa kagum dan suka itu hanya bertahan 4 bulan, kalau lebih itu artinya cinta”. Aku tak berani mendefinisikannya.
Menjadi yang kau cinta bisa menjadi sebuah keajaiban, namun bisa juga sekadar harapan kosong.
Aku sungguh minta maaf jika perlakuan ini mengganggumu. Aku bahkan memikirkan bagaimana caranya kamu tahu tanpa harus aku yang bicara dan setelahnya kamu bisa tetap di sana tanpa pergi sedikitpun. Hal yang sedikit bodoh memang. Tapi sungguh aku tak punya keberanian bicara langsung padamu.
Melalui ini, aku harap kamu tahu bahwa aku adalah gadis yang menyukaimu. Kamu adalah orang yang namanya selalu kuselipkan dalam doa. Semoga kebahagiaanmu menjadi kebahagiaanku juga.
Tetaplah menjadi kamu yang penuh semangat. Tetaplah menjadi kamu yang sederhana. Dan tetaplah menjadi kamu yang rajin ibadah dan ingat Allah dimanapun kamu berada.
2 tahun 4 bulan yang lalu~